Hubungan
Industrial Relations dan Employee Relations
· * Employee Relations
Employee
Relations atau Hubungan Kepegawaian/Kekaryawanan atau sering disebut juga
sebagai Hubungan Industrial adalah salah satu komponen Public Relations Management
yang bersifat administratif dan normatif yang mengatur hubungan kerja antar
individu di perusahaan dalam rangka mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas
kinerja yang optimal. Hubugan karyawan merupakan suatu kerangka kerja yang
berkaitan dengan mempertahankan hubungan majikan-karyawan yang berkontribusi
terhadap produktivitas memuaskan, motivasi, dan moral. Pada dasarnya, hubungan
karyawan berkaitan dengan mencegah dan menyelesaikan masalah yang melibatkan
individu- individu yang timbul dari atau mempengaruhi situasi kerja.
Oleh
karena itu, praktek Employee Relations yang baik akan mampu meningkatkan
suasana kerja yang baik yang pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas
kerja, mampu menunjang pelaksanaan strategi dan tujuan organisasi / perusahaan,
dapat menurunkan “employement cost”, serta membantu karyawan untuk tumbuh dan
berkembang.
Setiap
organisasi (profit atau nonprofit) memiliki tujuan – tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapainya dibutuhkan kerjasama seluruh elemen di organisasi. Salah satu
sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah karyawan. Itu mengapa
karyawan sangat penting dan diperlukan bagi perusahaan.
Hubungan
karyawan dapat diartikan sebagai:
a. Seperangkat kebijakan, program dan mekanisme.
b. Difokuskan untuk menjaga dan mempromosikan basic perusahaan.
c. Dalam kerangka kerja sama antara manajemen, karyawan dan martabat manusia serta pertumbuhan perusahaan.
d. Untuk mencari efektivitas organisasi yang lebih besar.
a. Seperangkat kebijakan, program dan mekanisme.
b. Difokuskan untuk menjaga dan mempromosikan basic perusahaan.
c. Dalam kerangka kerja sama antara manajemen, karyawan dan martabat manusia serta pertumbuhan perusahaan.
d. Untuk mencari efektivitas organisasi yang lebih besar.
- Media
dan Teknik Employee Relations:
1. Company profile
2. Presentasi video atau slide.
3. Pertemuan dinas.
4. Kunjungan oleh pihak manajemen.
5. Kunjungan staff.
6. Gathering.
7. Klub- klub sosial.
1. Company profile
2. Presentasi video atau slide.
3. Pertemuan dinas.
4. Kunjungan oleh pihak manajemen.
5. Kunjungan staff.
6. Gathering.
7. Klub- klub sosial.
- Employee
Participation Programes:
1. Partisipasi kepemilikan / ownership participation (stock holding).
2. Decision participation (konsultasi, team briefing, dll).
3. Benefit participation (skema pembagian keuntungan).
1. Partisipasi kepemilikan / ownership participation (stock holding).
2. Decision participation (konsultasi, team briefing, dll).
3. Benefit participation (skema pembagian keuntungan).
- Employers
Associations:
a. mewakili pandangan dan kepentingan perusahaan dalam satu sektor industri.
b. menyediakan berbagai layanan (mencoba untuk mempengaruhi pajak misalnya pemerintah, hukum ketenagakerjaan. Menghasilkan produk yang baik dan riset pasar untuk anggota).
a. mewakili pandangan dan kepentingan perusahaan dalam satu sektor industri.
b. menyediakan berbagai layanan (mencoba untuk mempengaruhi pajak misalnya pemerintah, hukum ketenagakerjaan. Menghasilkan produk yang baik dan riset pasar untuk anggota).
- Kebijakan
Employee Relations:
a. Kondisi dan kontrak persyaratan kerja.
b. Prosedur atau kebijakan untuk menangani keluhan staf, mendisiplinkan staf, prosedur redundansi dan pembayaran redundansi.
c. Keterlibatan staf dalam pengambilan keputusan.
d. Trade union recognition.
e. Perundingan bersama.
a. Kondisi dan kontrak persyaratan kerja.
b. Prosedur atau kebijakan untuk menangani keluhan staf, mendisiplinkan staf, prosedur redundansi dan pembayaran redundansi.
c. Keterlibatan staf dalam pengambilan keputusan.
d. Trade union recognition.
e. Perundingan bersama.
·
*Industrial Relations
Hubungan
Industrial (Industrial Relations) adalah hubungan antara semua pihak yang
tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi barang atau pelayanan jasa
di suatu perusahaan.
Dalam
pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara
manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship. Pihak yang paling
berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung
sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Hubungan tersebut
perlu dipelihara dan dikembangkan dalam rangka menjamin kepentingan semua pihak
yang terlibat.
1.
Prinsip-prinsip Industrial Relations
Prinsip
hubungan industrial didasarkan pada persamaan kepentingan semua unsur atas
kenerhasilan dan kelangsungan perusahaan. Dengan demikian, hubungan industrial
mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :
Pengusaha
dan pekerja, demikian juga pemerintah dan masyarakat pada umumnya sama-sama
mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan. Perusahaan
merupakan sumber penghasilan bagi orang banyak, pengusaha dan pekerja mempunyai
hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda dengan
pembagian kerja atau pembagian tugas. Pengusaha dan pekerja merupakan anggota
keluarga perusahaan, tujuan pembinaan hubungan industrial adalah berusaha
menciptakan ketenangan dan ketentraman bekerja agar dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Peningkatan produktivitas perusahaan harus dapat
meningkatkan kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan pengusaha dan pekerja.
2.
Tujuan Industrial Relations
Tujuan
akhir pengaturan hubungan industrial adalah peningkatan kesejahteraan bagi
semua pihak. Untuk dapat mencapai hal tersebut diperlukan peningkatan
produktivitas dari waktu ke waktu. Produktivitas dapat dicapai manakala terjadi
ketenangan kerja dan berusaha di dalam perusahaan. Untuk dapat mencapai
ketenangan kerja ini, maka komunikasi yang efektif dan berkelanjutan perlu dilakukan
secara sadar. Komunikasi memegang peranan yang sangat penting di dalam membina
dan meningkatkan rasa saling percaya.
- Industrial
Action:
-
Work to rule (bekerja untuk
memerintah).
-
Overtime ban (larangan untuk kerja
lembur).
-
Sit in (karyawan di tempat kerja
tetapi tidak melakukan pekerjaan apapun).
-
Boycott.
-
Strike (karyawan menolak untuk
melakukan pekerjaan mereka dan tidak masuk tempat kerja).
·
Industrial Relations - Employee
Relations
* Apakah
hubungan Industrial Relations dengan Employee Relations?
Employee
Relations hubungan kerja yang hanya mencakup dua pihak, pihak manajemen dan
pihak pekerja saja, sedangkan Industrial Relations mencakup lebih dari dua
pihak tersebut, seperti pihak pemerintah, pihak masyarakat, pihak sarikat
buruh, dan sebagainya.
Dan
seperti yang sudah di terangkan mengenai arti dari Industrial Relations dalam
pengertian sempit, yaitu sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau
Management-Employees Relationship. Maka Employee Relations merupakan bagian
dari Industrial Relations. Yang keduanya saling mempengaruhi dan dan saling
berkaitan.
Dan
dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Employee Relations yang sebenarnya
adalah berisi serangkaian program kerja perusahaan (bukan hanya program HRD)
dan tanggung jawab hokum yang mengikat perusahaan maupun karyawannya.
2.
Dimana paling sedikit didalamnya
meliputi:
a. Program kegiatan karyawan dalam
berbagai bentuk: kerohanian, sport, seni dan budaya perusahaan (Company
Culture).
b. Hubungan industrial – Penanganan kasus
karyawan.
c. Menyangkut kebijakan Perusahaan
terhadap perpindahan karyawan (Employee Movement).
d. Program kesejahteraan sosial –
tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi
perusahaan - yang dalam pelaksanaannya melibatkan karyawan (untuk hal ini
sebagian perusahaan menyerahkannya kepada bagian General Affairs/GA).
3.
Karyawan dapat bekerja dengan baik
apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang
baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak manajemen dan para karyawan
sebagai bawahannya. Begitu pula hubungan antara manajemen perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan atas keberhasilan perusahaan. Contohnya pengusaha,
media massa, masyarakat/public, penanam saham, dan pihak- pihak lain yang
berada diluar lingkup perusahaan atau perusahaan lain.
4.
Tujuan akhir yang dapat dicapai:
- Pembangkit dan Penyatu Semangat
(passion) untuk mendarah dagingkan VISI MISI perusahaan kepada setiap karyawan
yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan menyenangkan.
- Menghindarkan perusahaan dari permasalahan
dengan karyawan yang melibatkan pihak ke tiga termasuk Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI), public/massa, forum komunitas dan sebagainya yang sangat
berdampak pada jalannya operasional dan image perusahaan.
- Menghindarkan perusahaan dari kerugian
waktu dan biaya yang sangat besar akibat perselisihan dengan karyawan.
- Sangat membantu perusahaan dalam
mencapai target bisnis yang tinggi bila kita mampu mengelola emosi dan potensi
karyawan.
5 Oleh sebab itu hubungan antara
employee relations dan industrial relations sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan. Hubungan antara karyawan, management, pihak industri, dan pihak-
pihak lain yang bersangkutan haruslah baik. Tidak boleh ada masalah yang berat.
Kalaupun ada harus segera diselesaikan karena berpengaruh terhadap kelangsungan
perusahaan dan jalannya perusahaan. Perusahaan yang baik tentu harus memiliki
hubungan yang baik antara employee dan industrial relationnya. Hubungan
internal dan eksternal harus seimbang supaya pertumbuhan perusahaanpun dapat
berjalan dengan baik dan memuaskan. Dan agar hasil yang didapatkanpun memuaskan
antara produsen, konsumen, dan masyarakat/public.
It is a good Article
ReplyDeleteThank U
ReplyDeleteThank U
ReplyDeleteBolehkah saya minta referensi atau daftar pustakanya. Saya sangat butuh.
ReplyDeleteThanks u for share knowledge
ReplyDeletegood article
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteMakasih ya... :-)
ReplyDelete